Safari Ramadhan Ke Dusun Taman Sejati, TGH. Sahwan: Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati

  • Apr 26, 2021
  • Usman

Safari Ramadhan ke 5 Pemerintah Desa Taman Baru berlangsung di Masjid Dusun Taman Sejati. Safari tersebut diisi  oleh berbagai agenda, mulai dari silaturrahim, sosialisasi PPKM Mikro, siraman rohani hingga informasi Pilkades. 

"Tujuan pertama untuk bersilaturrahim. Yaitu dari pemerintah desa dengan warga masyarakat ini dilakukan semata-mata, karena Allah SWT. Kedua sosialisasi PPKM Mikro. Yang mana setiap kegiatan yang mengundang orang banyak dibatasi sementara waktu. Seperti adat Nyongkolan di tiadakan," kata Saidi Kades Taman Baru saat memberikan sambutan pada acara tersebut.

Saidi berharap agar Taman Baru bebas dari Virus Corona dengan menerapkan Protokol Kesehatan, salah satunya dengan menggunakan masker.

"Mudah-mudahan Desa Taman Baru desa yang tetap aman dan tetap hijau dari Virus Corona ini. Jadi kita bisa mencegahnya dengan 5M istilahnya. Salah satunya dengan menggunakan masker," jelasnya.

Dalam acara yang dihadiri oleh segenap lapisan masyarakat Dusun Taman Sejati tersebut, Ia juga menyampaikan terkait dengan kegiatan vaksinasi bagi lansia, ketertiban umum dan pesta demokrasi desa, Pilkades. 

"Vaksinasi bagi lansia. Vaksin ini Insya Allah halal dan aman. Saya, Bapak Tuan Guru, Wakil BPD beserta seluruh Kepala Dusun sudah di vaksinasi sebanyak dua kali. Alhamdulillah kami sehat walafiat. 
Terkait ketertiban di masing-masing dusun agar tetap kita perhatikan. Harapan saya di Dusun ini tetap berjalan yang namanya Siskamling. Selanjutnya informasi yang tidak kalah penting tentang Pilkades. Pilkades sebentar lagi akan kita laksanakan Insya Allah kurang lebih di bulan Juli yang akan datang. Kita sudah masuk tahapan pelatikan panitia Pilkades. Selanjutnya pendataan warga yang wajib pilih. Bapak-bapak yang berhajat menjadi calon Kepala Desa agar mendaftarkan diri di Panitia Pemilihan Kepala Desa," ungkapnya. 

Pada sesi siraman rohani, moderator acara Ustadz Muhasan menyampaikan akan pahala besar saat mengaji pada bulan puasa apabila hal itu dilakukan dengan khusyuk. Oleh karena itu, Ia mengajak segenap yang hadir dalam acara tersebut agar  menjaga kekhusyuan saat mendengarkan pengajian.

"Ngaji pada bulan puasa besar sekali pahalanya, tapi tergantung khusuk atau tidak. Kalau main-main tidak dihitung oleh Allah SWT. Oleh sebab itu kita harus khusuk. Ngaji ini wajib hukumnya. 

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224)

Kalau sholat harus khusuk, maka ngajipun harus khusuk. Oleh karena itu mari kita khusyukkan hati kita agar kita mendapat ridho Allah SWT. Berapapun besarnya ibadah kita, kalau Allah tidak ridha, tidak ada artinya," kata Muhasan. 

Sementara itu, dalam pemaparannya  TGH. Sahwan, Pengasuh Yayasan Darud Dakwah, Kelep menyinggung tentang pentingnya mematuhi protokol kesehatan saat keluar rumah. 

"Kalau keluar rumah, ikuti protokol kesehatan. 
الْوِقَايَةُ خَيْرٌ مِنَ الْعِلَاجِ

"Mencegah lebih baik daripada mengobati." ungkapnya

Ia juga meminta agar masyarakat mendengar apa yang telah disampaikan oleh para petugas dan tokoh agama terkait dengan protokol kesehatan. 
 
"Apa yang disampaikan oleh Pak Kades, Pak Ustadz, Para Tuan Guru silak dengar, karena hal itu baik dan  bagus," pintanya.